Preeklampsia masih menjadi penyebab utama komplikasi kehamilan di Indonesia. Setidaknya terdapat prevalensi antara 3,4% hingga 8,5% dari seluruh kehamilan.
Menyumbang angka kematian ibu sebesar 9,8% hingga 25%, kondisi ini memerlukan perhatian serius. Baik dari seluruh lapisan tenaga medis dan penyedia layanan kesehatan.
Selain membahayakan keselamatan ibu, preeklampsia juga berdampak langsung pada janin. Misalnya berpotensi menyebabkan gangguan pada fungsi plasenta.
Apabila dibiarkan dapat berujung pada berat badan lahir rendah hingga kematian janin. Pencegahan preeklampsia membutuhkan kombinasi beberapa faktor.
Antara skrining faktor risiko, pemeriksaan tekanan darah, dan pemantauan denyut jantung janin atau fetal heart rate (FHR) secara rutin.
Namun tantangan besar terjadi di lapangan. Keterbatasan alat diagnostik dan minimnya pemeriksaan kehamilan yang menyeluruh membuat banyak kasus preeklampsia terlambat terdeteksi. Untuk itu, dibutuhkan alat bantu yang praktis, terjangkau, dan mampu memberikan hasil cepat dan akurat.
Trismed DP6000H sebagai alat bantu deteksi dini
Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan. Ditandai oleh tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine, biasanya terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.
Salah satu solusi praktis dan efektif yang kini tersedia adalah penggunaan alat fetal Doppler Trismed DP6000H.
Alat ini dirancang untuk memantau FHR secara akurat. Dilengkapi dengan teknologi Doppler berfrekuensi 2,5 MHz dan sensitivitas tinggi.
Hasil deteksi dapat langsung ditampilkan melalui layar TFT LCD 1,7 inci dengan fitur FHR trace display. Ini memudahkan tenaga medis memantau pola detak jantung janin secara real-time.
Kelebihan lainnya, Trismed DP6000H bersifat portabel, ringan, dan dilengkapi baterai isi ulang yang dapat diisi ulang melalui USB.
Alat ini cocok digunakan di berbagai level pelayanan kesehatan. Baik itu klinik, puskesmas, hingga rumah sakit. Bahkan, alat ini juga mendukung pemantauan di lapangan atau saat kunjungan rumah oleh bidan.
Contoh sederhana: seorang bidan di wilayah pinggiran Bogor berhasil mendeteksi penurunan FHR pada ibu hamil dengan tekanan darah tinggi.
Dengan menggunakan Trismed DP6000H, ia segera merujuk pasien ke rumah sakit dan mencegah komplikasi serius. Kasus seperti ini menunjukkan pentingnya pemantauan FHR. Terutama dalam mencegah risiko preeklampsia berkembang lebih lanjut.
Dengan pemantauan FHR secara berkala, tenaga medis dapat mendeteksi tanda-tanda awal distress janin yang mungkin disebabkan oleh preeklampsia.
Deteksi dini ini memungkinkan intervensi yang lebih cepat. Pasien dapat segera dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap atau penanganan langsung untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Tersedia melalui Distributor Alkes Karya Pratama
Trismed DP6000H saat ini tersedia di Indonesia melalui Distributor Alkes Karya Pratama. Sebagai distributor resmi yang telah memiliki sertifikasi CDAKB (Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik) dan ISO 9001, Karya Pratama memastikan setiap produk memenuhi standar mutu dan keamanan distribusi alat kesehatan di Indonesia.
Dengan dukungan alat pemantauan handal seperti Trismed DP6000H, fasilitas kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan antenatal care. Di kemudian hari akan sangat membantu terutama pada ibu hamil dengan risiko tinggi.
Ingin meningkatkan kualitas pemantauan kehamilan di fasilitas kesehatan Anda?
Percayakan kebutuhan alat kesehatan Anda kepada Distributor Alkes Karya Pratama.